Sepanjang sejarah, hubungan manusia dengan gula telah menjadi sesuatu yang sangat menarik. Sejak hari pertama bertemu, manusia langsung jatuh cinta padanya tetapi menderita banyak kerugian juga karenanya. Meskipun mengetahui bahayanya, orang-orang tetap terus menikmatinya dan tenggelam dalam kenikmatan tersebut. Makin tenggelam, orang-orang justru makin ingin menikmatinya lagi dan lagi. Pada awalnya, para dokter pernah memberi peringatan, “Jika mengonsumsi terlalu banyak gula, perutmu akan buncit.” Setelah itu, selama berabad-abad lamanya, kita pun dihadapkan pada permasalahan gigi berlubang pada usia dini. Kerontokan gigi pun menyebabkan hampir setengah dari semua gigi hilang akibat tidak dapat digantikan dengan yang baru. Pada masa itu, gula tentu tidak begitu banyak. Ketika setengah dari gigi yang ada tanggal dan yang lainnya menampilkan senyuman hitam, mereka pun menyesalinya, “Inilah hasil yang kami sesali karena terlalu menyukai gula.” Tahun demi tahun berlalu dengan cepat sejak banyak orang mengeluhkan timbunan lemak di sekitar perutnya ataupun sakit gigi yang teramat menyiksa akibat konsumsi gula yang berlebih dan tidak bisa mengendalikan diri. Penyakit gula alias diabetes pun muncul, lalu diikuti oleh obesitas, penyakit jantung, masalah hati, dan penyakit lainnya. Sayangnya, masalah ini juga telah menjangkit anak-anak.
BELI SEKARANG:
