- +62 821-2492-8834
Menampilkan semua 9 hasil
Buku “Benih-Benih Kurma” adalah buku yang berisi tentang kisah-kisah hikmah. Buku ini disusun dan diterjemahkan dengan bahasa yang mudah dan desain menarik agar mudah dibaca dan disukai anak-anak. Setiap judul cerita, mengandung ilmu dan nilai yang dapat diajarkan kepada anak atau sang pembaca. Buku ini bisa dibaca langsung oleh anak-anak maupun orang tua yang akan membacakan kisah-kisah hikmah ini untuk buah hati mereka.
Allah SWT berfirman,
“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah SWT, ikutilah aku, niscaya Allah SWT akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Ali Imran: 31)
Rasulullah SAW bersabda,
“Kami adalah orang-orang yang terakhir (di dunia ini), dan yang pertama pada hari kiamat yang akan dihakimi sebelum makhluk lainnya. Aku mengatakan sesuatu bukan karena aku merasa bangga, melainkan aku adalah kekasih Allah SWT.”
“Aku adalah pemimpin para nabi dan rasul, tidak ada rasa bangga (dalam diriku). Aku adalah nabi terakhir, dan tidak ada rasa bangga.”
“Pada hari kiamat nanti, aku akan menjadi pemimpin para nabi dan rasul, pembicara bagi mereka, dan pemilik syafaat (orang yang akan memberikan syafaat), dan tidak ada rasa bangga.”
Membaca dongeng sungguh menyenangkan.
Kehidupan seperti dongeng, dan dongeng adalah kehidupan.
Sapi pun bisa berbicara di negeri dongeng,
Kepingan salju mulai berjatuhan di negeri dongeng.
Bisakah lumut berbicara?
Mungkinkah singa laut berpikir?
Di manakah sekolah burung berada?
Di negeri dongeng, semuanya bisa terjadi…
Semua anak pasti menyukai dongeng.
Sebab, dongeng memang untuk anak-anak.
Membaca dongeng sungguh menyenangkan.
Kehidupan seperti dongeng, dan dongeng adalah kehidupan.
Sapi pun bisa berbicara di negeri dongeng,
Kepingan salju mulai berjatuhan di negeri dongeng.
Bisakah lumut berbicara?
Mungkinkah singa laut berpikir?
Di manakah sekolah burung berada?
Di negeri dongeng, semuanya bisa terjadi…
Semua anak pasti menyukai dongeng.
Sebab, dongeng memang untuk anak-anak.
Rasulullah SAW bersabda, “Akan ada sekelompok dari umatku yang senantiasa menjalankan perintah Allah SWT. Orang-orang yang ingin mengganggu atau menentang mereka tidak akan bisa memberikan mudarat kepada mereka. Keunggulan mereka akan terus berlanjut hingga datangnya ketentuan Allah SWT (hari kiamat).”
Dalam hadis syarif lainnya, beliau bersabda, “Umatku akan segera terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Semuanya akan masuk neraka, kecuali satu golongan yang mengikuti jalanku dan jalan para sahabatku.”
Ahlussunnah wal Jama’ah yang diisyaratkan dalam hadis-hadis syarif ini telah hadir di setiap masa dan akan terus ada hingga hari kiamat. Demikian pula, golongan-golongan sesat pun akan terus ada hingga hari kiamat.
Seorang ulama terkenal, Ibnu Taimiyah, telah menyimpang dari golongan Ahlussunnah wal Jama’ah dengan menyatakan,
“Melakukan perjalanan untuk berziarah kepada Rasulullah SAW dan para nabi adalah haram.”
“Memohon pertolongan kepada Rasulullah SAW dan bertawasul dengan beliau tidaklah diperbolehkan.”
Ia juga mengklaim bahwa Allah SWT adalah sebuah jisim (na’ûdzubillâh min dzâlik).
Dalam karyanya yang berjudul Syawâhidul Haq, seorang ulama besar, Yusuf An-Nabhani RH, telah memberikan tanggapan yang rinci atas pandangan Ibnu Taimiyah dan para pengikutnya. Mengingat pentingnya menjaga akidah Ahlussunnah wal Jama’ah bagi setiap muslim, kami mempersembahkan buku yang dirangkum dari kitab Syawâhidul Haq ini agar bermanfaat bagi para pembaca.
Segala puji bagi Allah Subhânahû wa ta’âlâ yang telah menghalalkan pernikahan dan mengharamkan perzinaan serta menciptakan kita semua dari setetes air. Shalawat dan salam semoga senatiasa tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad Shallallâhu alaihi wa sallam yang mendorong umatnya untuk menikah, melarangnya dari perbuatan zina, dan mencegahnya dari ruhbaniyah1. Shalawat dan salam juga semoga tercurah atas keluarga dan para sahabat beliau.
Zakat hasil pertanian disebut juga dengan istilah Al-Usyr, yaitu kata bahasa Arab yang berarti satu persepuluh (1/10). Karena nilai yang wajib dizakati dari hasil pertanian adalah sebesar 1/10, zakat tersebut disebut Al-Usyr.
Kewajiban zakat hasil pertanian telah ditetapkan berdasarkan Al-Quranul Karim, hadis syarif, dan ijmak.
Buku yang ada di tangan Anda saat ini adalah terjemahan dan ringkasan dari karya bernilai yang berjudul Rawdhur-Rayyâhîn fî-Hikâyâtis Shâlihîn yang disusun oleh seorang wali Allah dan ulama besar yang hidup pada abad ke-7 Hijriyah, Imam Yafi’i RH. Beliau menulis karya ini dengan mengambil sumber dari karya-karya para ulama dan wali besar lainnya. Pada bagian akhir buku ini, juga ditambahkan biografi singkat tentang tokoh-tokoh yang disebutkan dalam buku ini.Membaca dan mempelajari kisah-kisah para wali Allah dapat menjadi sebab tumbuhnya ketakwaan dan mahabbah serta cinta kepada para wali Allah di dalam hati, meningkatkan keinginan seseorang terhadap akhirat, dan menyadarkannya dari kelalaian. Rahmat Allah SWT turun ke tempat di mana orang-orang saleh disebutkan. Mencintai orang-orang yang dicintai oleh Allah SWT adalah termasuk tanda mencintai Allah SWT. Maka dari itu, hendaknya kisah-kisah para tokoh besar ini kita baca, kita dengarkan dengan penuh perhatian, dan kita jadikan pelajaran, jangan sampai kita mengingkarinya. Semoga berkat hal ini, Allah SWT memandang hati kita sebagai hamba-Nya, dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang layak mendapatkan rahmat Ilahi.
BELI SEKARANG:
Perlu diketahui bahwa cara yang terbaik dan paling sempurna
dalam mengenal Allah Subhânahû wa ta’âlâ dengan sebenar-benarnya,
menghambakan diri kepada-Nya sesuai dengan yang diperintahkan,
dan melaksanakan ibadah dan ketaatan hanyalah bisa diwujudkan
dengan mengenal dan memahami Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa
sallam yang diutus sebagai rahmat bagi alam semesta serta petunjuk
hidayah bagi kita dengan sebaik mungkin secara lahir dan batin.
Sebab, Al-Quranul Karim yang merupakan sumber utama agama kita
diturunkan kepadanya, lalu disampaikan kepada kita melalui beliau.
Al-Quranul Karim dan Sunah Nabawiyah adalah dua sumber
yang tidak terpisahkan, yang menunjukkan jalan yang benar bagi kita
di dunia dan akhirat serta membawa kita kepada kebahagiaan dan
keselamatan. Sebagaimana Allah Subhânahû wa ta’âlâ berfirman dalam
surah An-Najm, ayat ke-3 dan 4, “Dia (Rasulullah SAW) tidak pula berucap (tentang Al-Quranul Karim dan penjelasannya) berdasarkan
hawa nafsu(-nya). Ia (Al-Quranul Karim itu) tidak lain, kecuali wahyu
yang disampaikan (kepadanya).” Ayat karimah ini menunjukkan
bahwa setiap perkataan yang disampaikan Rasulullah Shallallâhu
‘alaihi wa sallam adalah wahyu dari Allah SWT. Oleh karena itu, segala
ucapan, perbuatan, dan kehidupan beliau itu sesuai dengan keridhaan
dan kehendak Allah Subhânahû wa ta’âlâ.
BELI SEKARANG: